KENAPA BANYAK LULUSAN SARJANA YANG MENGANGGUR?

08.32 hilda 0 Comments



Belakangan ini banyak sekali media cetak maupun online yang mengulas masalah tingginya tingkat pengangguran di kalangan sarjana. Miris memang kalau membaca isinya dan lebih miris lagi saya sebagai lulusan sarjana juga mengalami hal tersebut. Berdasarkan data yang dihimpun BPS, angka lulusan sarjana yang menganggur mencapai ±700.000 orang per Februari 2016, cukup tinggi dibanding jika dibandingkan dengan lulusan yang lainnya.



sumber gambar : indopos.co.id

Banyak anggapan yang menilai jika lulus dari universitas otomatis mendapat pekerjaan atau langsung bisa bekerja di perusahaan. Sepertinya anggapan seperti itu haruslah segera diluruskan. Menjadi sarjana tidaklah seperti mendapat tiket emas menuju pekerjaan yang diinginkan, ada banyak sekali faktor yang menyebabkan lulusan sarjana belum mampu mendapatkan pekerjaan setelah lulus dari universitas. Beberapa faktor penyebabnya adalah sebagai berikut.

Jumlah Sarjana Tidak Sebanding Dengan Kebutuhan Tenaga Kerja

sumber gambar : cloudfront.net

Setidaknya ada ribuan mahasiswa dari berbagai jurusan yang lulus setiap tahunnya. Ribuan mahasiswa ini tentunya berharap untuk segera mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan, instansi, atau kantor tertentu. Sayangnya kebutuhan tenaga kerja belum sebanding dengan jumlah sarjana yang mencari pekerjaan. Belum lagi lulusan sarjana juga harus juga bersaing dengan tenaga kerja asing yang juga mencari pekerjaan di Indonesia. Akhirnya banyak lulusan sarjana yang tidak terserap dan akhirnya menganggur sementara waktu.

Kurangnya Keterampilan

Tidak semua lulusan sarjana dibekali dengan keternapilan yang dibutuhkan, misalnya saja keterampilan kemampuan berbahasa asing. Akibat kurangnya kecakapan tersebut, perusahaan asing akhirnya lebih memilih memperkejakan pekerja asing untuk bekerja pada perusahaan daripada menyewa pekerja Indonesia.

Post Graduate Ego

sumber gambar : .newsweek.com

Saya yakin banyak sekali lulusan sarjana yang pernah merasakan hal ini. Sebagai lulusan sarjana, kita pasti pernah memilih – milih pekerjaan sebelum apply dan akhirnya bekerja. Perasaan seperti ini biasanya diikuti dengan keengganan untuk melamar pekerjaan jika tidak sesuai kualifikasi yang dimiliki dan memilih untuk menganggur dulu.
Memang susah jika mengalami perasaan yang seperti ini. Di satu sisi kita ingin bekerja dengan kemampuan dan ilmu yang didapat di bangku kuliah, di sisi lain kita juga terdesak untuk segera mendapatkan pekerjaan.
Hal yang seperti ini mungkin tidka dimilik oleh lulusan jenjang lain (seperti SD, SMP, SMK/SMA) karena menjadi sarjana memiliki beban dan tanggung jawab yang berat. Jika bekerja di bawah standar (misalnya yang bisa dikerjakan oleh lulusan SMA) maka seolah membuang pengalaman belajar yang sudah di tempuh selama kuliah.

Lalu Bagaimana?
Menunggu dan bersabar mungkin adalah hal yang tepat untuk dilakukan di saat mengalami masa menganggur begini. Bukan berarti kita hanya menunggu saja, tapi bisa diisi dengan melatih keterampilan baru, mengikuti job fair, atau bahkan membuka lapangan pekerjaan.

Keadaan seperti ini memang tidak bisa diselesaikan begitu saja, akan tetapi perlu bantuan dari berbagai macam pihak seperti pihak universitas/perguruan tinggi, para investor, dan tentunya dengan bantuan pemerintah. 

0 komentar: