5 PERTANYAAN SEPUTAR PERSEDIAAN (INVENTORY)
.
Inventory atau Persediaan adalah sesuatu atau barang yang
disimpan atau dikumpulkan oleh perusahaan. Persediaan bisa berwujud (barang
dagangan, bahan baku, barang setengah jadi) dan tidak berwujud (misalya
software). Persediaan bisa dimaksudkan untuk dijual namun ada pula yang
ditujukan untuk disimpan/ tidak untuk dijual.
Berikut adalah beberapa pertanyaan seputar persediaan yang
semoga bisa membantu pembaca sekalian semakin memahami mengenai persediaan.
1.
Mengapa perusahaan masih perlu melakukan
pemeriksaan fisik pada persediaan ketika
menggunakan sistem perpetual?
Perusahaan yang menerapkan sistem perpetual
masih perlu melakukan pemeriksaan fisik pada persediaan akhir untuk dua alasan:
·
Untuk mengetahui ketetapatasn (akurasi) dari
catatan sistem perpetual yang telah dibuat oleh perusahaan.
·
Untuk menghitung dan mengetahu berapa banyak
persediaan yang hilang karena dicuri, terbuang karena mubazir, atau untuk
mendeteksi pencurian yang dilakukan oleh pegawai.
2.
Ada berapa langkah yang harus dilakukan oleh
perusahaan saat menentukan (jumlah) kuantitas persediaan?
Dalam menentukan kuantitas persediaan,
perusahaan melakukan dua cara yaitu:
- Melakukan Pemeriksaan Fisik Persediaan. Perusahaan melakuka pemerikasaan fisik pada akhir periode akuntansi. Pemeriksaan fisik meliputi kegiatan seperti menghitung, mengukur, menimbang setiap persediaan yang ada di gudang atau ada di tangan. Misalnya saja seperti stock opname.
- Menentukan Kepemilikan Barang. Menentukan kepemilikan barang memang merupakan hal yang sedikit menantang bagi perusahaan. Ada dua pertanyaan yang harus dijawab saat menentukan kepemilikan barang oleh perusahaan, yaitu “Apakah semua barang yang dihitung (pada saat pemeriksaan fisik) adalah milik perusahaan” dan “Apakah perusahaan memiliki barang yang tidak masuk dalam hitungan?”. Dalam menentukan kepemilikan barang ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu ada barang yang sedang dalam transit (Good in Transit) dan barang konsinyasi (Consigned Good). Barang dalam transit menjadi milik perusahaan tergantung pada cara pengirimannya sedangkan barang konsinyasi yang dititipkan pada perusahaan tidak akan dihitung sebagai persediaan.
3.
Bagaimana menentukan barang yang sedang dalam
transit (Good In Transit)?
Menentukan barang dalam transit mungkin
cukup kompleks dan rumit bagi perusahaan. Barang dalam transit adalah barang
yang sedang dalam perjalanan (darat, laut, udara). Perusahaan mungkin membeli
barang yang belum sampai di gudang atau sudah terjual tapi belum sampai pada
pembeli. Untuk mendapatkan jumlah persediaan yang tepat pada akhir periode,
perusahaan harus menetukan kepemilikan barang tersebut. Untuk melakukan hal
tersebut dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan syarat
pengiriman.
Ada dua cara ynag umum digunakan, yaitu
- FOB Shipping Point dimana kepemilikan barang menjadi milik pembeli ketika barang keluar dari gudang/garasi perusahaan.
- FOB Destination dimana kepemilikan barang masih menjadi milik penjual dan baru menjadi milik pembeli jika sudah sampai di gudang pembeli.
4.
Apa itu Barang Konsinyasi ? Dan Bagaimana cara
mengakuinya?
·
Barang Konsinyasi adalah barang yang dititipkan
pada pihak lain pada perusahaan untuk dijual dengan tujuan untuk mendapatkan
upah (fee) tapi tanpa perlu mengambil kepemilikan barang. Misalnya seseorang
menitipkan alat musiknya pada tokomu, maka tokomu akan mendapatkan fee pada
saat alat musik tersebut dijual.
·
Jika kamu menjadi dealer (atau pihak yang
dititipi) maka kamu tidak perlu mengakui kepemilikan barang tersebut. Sehingga
saat menghitung persediaan akhir kamu tidak perlu memasukkannya pada akun
persediaan.
Cuma 4 pertanyaan?
BalasHapusMengapa diperlukan pengelolaan invrntrori yang baik?
BalasHapusbagaimana metode EOQ ?
BalasHapus