FRAUD (KECURANGAN) DAN PENGENDALIAN INTERNAL

07.08 hilda 0 Comments




Apakah kamu pernah menengar kata Fraud atau Kecurangan? Jika belum, cobalah baca artikel berikut ini!

Detik.com – Kepala  Unit Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kecamatan Tapung Raya, Kabupaten Kampar, Riau, Masril, ditahan oleh Kepolisian Resor Kampar karena melakukan transfer fiktif sebesar Rp1,6 miliar. Kasus transfer fiktif ini dilaporkan oleh Kepala BRI Kabupaten Kampar, Sudarman dan seorang pegawai di BRI Rustian Marta. Pencatatan palsu dalam pembukuan atau laporan maupun dokumen kegiatan usaha. Laporan atau transaksi rekening bank yang dilakukan tersangka sebesar Rp1,6 miliar itu tanpa disertai uangnya. Hanya dalam catatan ada transfer uang, faktanya fiktif. Seperti dilansir detikcom, kronologi transfer fiktif ini bermula pada Rabu (23/02) lalu. Saat tim pemeriksa internal dari BRI Cabang Bangkinang, Ibukota Kabupaten Kampar melakukanpemeriksaan ke Unit BRI Tapung, ditemukan kejanggalan transaksi. Hasil pemeriksaan itu menyebutkan, adanya kejanggalan antara jumlah saldo neraca dengan kas tidak seimbang. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, adanya pembukaan setoran kas sebanyak Rp1,6 miliar. Uang sebanyak itu diketahui ditransfer dari BRI Unit Pasir Pangaraian II ke Unit BRI Tapung.
''Dalam hal ini tersangka membuat laporan adanya transaksi Rp1,6 miliar, namun dalampemeriksaan tim BRI Bangkinang, transfer tersebut tidak disertai uangnya. Kejanggalan inilah yang akhirnya tim pemeriksaan internal BRI mencium adanya transaksi fiktif tersebut. Sehingga kasus penggelapan ini dilaporkan ke pihak kepolisian,'' terang Muttaqien. Dalam kasus ini, tersangka dijerat dengan UU No 10 tahun 1998 tentang perubahan atas UUNo 7 tahun 1992 tentang perbankan. Tersangka diancam hukuman 10 tahun kurungan ditambah denda. ''Kita juga masih memerisa sejumlah saksi dari pihak BRI sendiri serta tim ahli perbankan. Tersangka sekarang sudah kita tahan,'' jelas Muttaqien.

Artikel di atas meruapakan salah satu contoh kasus Fraud atau kecurangan yang terjadi di Indonesia dimana seorang karyawan memasulkan laporan (laporan fiktif) bukan untuk kepentingan perusahaan. Lalu apa dan bagaimana Fraud itu? Semoga penjelasan di bawah ini bisa membantu.  

APA ITU FRAUD/ KECURANGAN?

cutimes.com

Fraud atau Kecurangan adalah aksi yang tidak jujur yang dilakukan oleh karyawan untuk keuntungan pribadi. Menurut Kieso, ada tiga hal yang menjadi faktor utama seorang karyawan melakukan Fraud atau Kecurangan. Yang pertama adalah Kesempatan (Opportunity), Desakan Keuangan (Financial Pressure), dan Rasionalisasi (Rationalization).
camargueum.co.za

 Fraud atau Kecurangan erat hubungannya dengan Pengendalian Internal (Internal Control). Pengendalian Internal merupakan salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk mencegah atau mengurangi resiko terjadinya kecurangan oleh para karyawan.

PENGENDALIAN INTERNAL : PENGERTIAN, KOMPONEN, DAN PRINSIP PENGENDALIAN INTERNAL

macpa.org

Pengendalian internal terdiri dari semua hal yang terkait dengan metode atau pengukuran yang diadaptasi oleh suatu organisasi untuk melindungi asetnya, meningkatkan kredibilitas catatan akuntansinya, meningkatkan efisiensi operasi perusahaan, dan menjamin pemenuhan hukum dan aturan.

KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL
Sistem pengendalian internal memiliki lima komponen dasar, yaitu:
1.      A control envimroment (Lingkungan Kontrol)
Lingkungan kontrol adalah tanggung jawab dari top manajemen untuk memastikan dengan jelas organisasi yang dipimpin memiliki integritas dan kegiatan yang tidak etis tidak akan ditoleransi. Komponen ini sering disebut sebagai “tone at the top”
2.      Risk Assessment (Penilaian Resiko)
Peusahaan harus mengidentifikasi dan menilai berbagai macam faktor yang menciptakan resiko pada bisnis dan harus menentukan bagaimana cara yang dilakukan untuk mnegatasi resiko tersebut.
3.      Control Activities (Aktivitas Kontrol)
Untuk mengurangi peristiwa kecurangan (fraud), pihak manajemen harus membuat/mendesign kebijakan dan prosedur untuk diterapkan pada resiko tertentu yang dihadapi oleh perusahaan.
4.      Information dan Communication (Informasi dan Komunikasi)
Sistem pengendalian kontrol harus mencakup dan mengkomunikasikan semua informasi yang relevan baik pada bagian atas atau bawah organisasi, dan juga mampu memgkomunikasikan informasi kepada pihak eskternal yang berkepentingan.
5.      Monitoring (Pengawasan)
Sistem pengendalian internal harus diawasi secara periodik agar sistem tetap memadai. Defisiensi yang signifikan perlu untuk dilaporkan pada top manajemen dan/atau dewan direksi.

PRINSIP KEGIATAN PENGENDALIAN INTERNAL
Kelima komponen pengendalian internal sangatlah penting untuk diterapkan pada perusahaan. Salah satu yang komponen yang akan dibahas selanjutnya adalah mengenai komponen ketiga yaitu kegiatan pengendalian. Kegiatan pengendalian ini bisa dibilang merupakan salah satu faktor penting untuk bisa mendeteksi atau mencegah sebuah resiko yang dihadapi, misalnya tindak kecurangan. Setiap perusahaan memiliki kegiatan pengendalian internal yang berbeda, tergantung pada resiko yang dihadapi, ukuran perusahaan, dan juga kebijakan manajemen. Adapun kegiatan pengendalian internal yang umum dilakukan perusahaan adalah sebagai berikut.

1.      Penentuan Tanggung Jawab
Prinsip dasar dari pengendalian internal adalah dengan memberikan tanggung jawab pada karyawan/pegawai tertentu. Pengendalian paling efektif terjadi ketika hanya satu orang yang bertanggung jawab pada tugas yang diberikan. Memberikan tanggung jawab pada satu orang bisa mengurangi resiko terjadinya kecurangan
Misal, sebuah supermarket besar kehilangan uang sebesar 300/000 dari mesin kasir. Jika satu orang yang bertanggung jawab pada mesin kasir tersebut, maka maanger bisa dengan mudah mengetahui siapa yang harus bertanggung jawab, sedangkan jika ada dua orang maka akan sulit menentukannnya.

2.      Pemisahan Tugas
Pemisahan tugas merupaka hal yang sangat penting dalam pengendalian internal. Pembagian tugas biasanya dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a.       Pemisahan Tugas untuk Aktivitas yang Berhubungan
Maksudnya aktivitas yang saling berhugungan seharusnya dikerjakan oleh pegawai yang berbeda. Memberikan wewenang pada orang yang sama untuk ativitas yang saling berhubungan akan menaikkan tingkat resiko terjadinya kecurangan.
Misalnya pegawai yang berbeda diperkejakan untuk aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan pembelian. Kegiatan pembelian meliputi pemesanan barang, persetujuan pesanan, penerimaan barang, otorisasi pembayaran, dan pembayaran barang atau jasa. Jika hanya satu orang yang bertanggung jawab maka ada beberapa kemungkinan kecurangan yang terjadi, misalnya
·         Jika pegawai yang bertanggungjawab pada pembelian diperbolehkan untuk memesan barang tanpa melalui persetujuan supervisor, maka bisa saja pegawai tersebut kongkalikong dengan supplier.
·         Jika pegawai yang memesan barang juga berwenang sebagai pembuat kwitansi atau faktur dan juga sebagai otorisasai pembayaran, maka pegawai tersebut mungkin sekai membuat persetujuan pembayaran untuk faktur yang fiksi/ dibuat – buat.
b.      Pemisahan Tugas untuk Pencatatan dari Penyimpanan Fisik
Seorang akuntan sudah semestinya tidak mempunyai wewenang untuk penyimpanan fisik set perusahaan atau mempunyai wewenang untuk mengaksesnya. Jika seorang pegawai mempunyai wewenang  untuk melakukan pencatatan sekaligus penyimpanan fisik aset, maka kemungkinan pegawai tersebut akan menggunakannya unuk keperluan pribadi.

3.      Prosedur Dokumen
Dokumen memberikan perusahan bukti – bukti bagi perusahaan untuk setiap transaksi atau kejadian yang terjadi. Perusahaan harus mendokumentasikan setiap transaksi (yang bernilai) ketika transaksi tersebut terjadi. Prosedur pada dokumen yang bisa digunakan oleh perusahaan adalah pertama perusahaan harus memberikan nomor pada dokumen dan dokumen harus dibukukan. Pemberian nomor mampu menghindari resiko suatu transaksi dicatat dua kali atau bahkan tidak dicatat sama sekali. Kedua, sistem pengendalian perusahaan harus mengharuskan karyawan untuk secara tepat waktu mengentri data untuk depatemen akuntansi. Pengendalian ini dapat membantu perusahaan untuk memastikan pencatatan transaksi dari waktu ke waktu.

4.      Pengendalian Fisik
Pengendalian fisik menjadi salah satu komponen penting dalam kegiatan pengendalian internal. Pengendalian fisik berhubungan dengan pengamanan aset dan memperkuat tingkat keakuratan serta reliabilitas dari pencatatan akuntansi. Contoh dari pengendalian fisik seperti peti besi, kotak penyimpanan untuk uang kas dan dokumen penting, gembok untuk gudang penyimpanan persediaan, komputer dengan password atau pendeteksi sidik jari, alarm, monitor, dan juga time clock untuk mencatat waktu kerja karyawan.

5.      Pengendalian SDM
Pengendalian SDM meliputi memperketat pengawasan pada karyawan yang bertanggungjawab pada kas. Pengendalian ini meliputi penggunaan perlindungan asuransi terhadap pencurian yang dilakukan oleh karyawan. Selian itu pengendalian SDM juga bisa dilakukan dengan cara merotasi tanggung karyawan dan memberikan karyawan liburan.


Sumber:
Kieso, Donald E. Financial Accounting: IFRS Edition. 
http://www.halloriau.com/read-hukrim-7671-2011-03-03-kepala-bri-tapung-ditahan.html (http://www.halloriau.com/read-hukrim-7671- 2011-03-03-kepala-bri-tapung-ditahan.html)





0 komentar: