FRAUD (KECURANGAN) DAN PENGENDALIAN INTERNAL
Apakah kamu pernah menengar kata Fraud
atau Kecurangan? Jika belum, cobalah baca artikel berikut ini!
Detik.com – Kepala Unit Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kecamatan
Tapung Raya, Kabupaten Kampar, Riau, Masril, ditahan oleh Kepolisian Resor
Kampar karena melakukan transfer fiktif
sebesar Rp1,6 miliar. Kasus transfer fiktif
ini dilaporkan oleh Kepala BRI Kabupaten Kampar, Sudarman dan seorang pegawai
di BRI Rustian Marta. Pencatatan palsu dalam pembukuan atau laporan maupun
dokumen kegiatan usaha. Laporan atau transaksi rekening bank yang dilakukan
tersangka sebesar Rp1,6 miliar itu tanpa disertai uangnya. Hanya dalam catatan
ada transfer uang, faktanya fiktif.
Seperti dilansir detikcom, kronologi transfer fiktif
ini bermula pada Rabu (23/02) lalu. Saat tim pemeriksa internal dari BRI Cabang
Bangkinang, Ibukota Kabupaten Kampar melakukanpemeriksaan ke Unit BRI Tapung,
ditemukan kejanggalan transaksi. Hasil pemeriksaan itu menyebutkan, adanya kejanggalan
antara jumlah saldo neraca dengan kas tidak seimbang. Setelah dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut, adanya pembukaan setoran kas sebanyak Rp1,6 miliar.
Uang sebanyak itu diketahui ditransfer dari BRI Unit Pasir Pangaraian II ke
Unit BRI Tapung.
''Dalam hal ini tersangka membuat
laporan adanya transaksi Rp1,6 miliar, namun dalampemeriksaan tim BRI
Bangkinang, transfer tersebut tidak disertai uangnya. Kejanggalan inilah yang
akhirnya tim pemeriksaan internal BRI mencium adanya transaksi fiktif tersebut. Sehingga kasus penggelapan ini dilaporkan ke
pihak kepolisian,'' terang Muttaqien. Dalam kasus ini, tersangka dijerat dengan
UU No 10 tahun 1998 tentang perubahan atas UUNo 7 tahun 1992 tentang perbankan.
Tersangka diancam hukuman 10 tahun kurungan ditambah denda. ''Kita juga masih memerisa
sejumlah saksi dari pihak BRI sendiri serta tim ahli perbankan. Tersangka
sekarang sudah kita tahan,'' jelas Muttaqien.
Artikel di atas meruapakan salah satu
contoh kasus Fraud atau kecurangan yang terjadi di Indonesia dimana seorang
karyawan memasulkan laporan (laporan fiktif) bukan untuk kepentingan perusahaan.
Lalu apa dan bagaimana Fraud itu? Semoga penjelasan di bawah ini bisa membantu.
APA
ITU FRAUD/ KECURANGAN?
cutimes.com
Fraud atau Kecurangan adalah aksi yang
tidak jujur yang dilakukan oleh karyawan untuk keuntungan pribadi. Menurut
Kieso, ada tiga hal yang menjadi faktor utama seorang karyawan melakukan Fraud
atau Kecurangan. Yang pertama adalah Kesempatan (Opportunity), Desakan Keuangan
(Financial Pressure), dan Rasionalisasi (Rationalization).
camargueum.co.za
Fraud atau Kecurangan erat hubungannya
dengan Pengendalian Internal (Internal Control). Pengendalian Internal
merupakan salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk mencegah atau
mengurangi resiko terjadinya kecurangan oleh para karyawan.
PENGENDALIAN
INTERNAL : PENGERTIAN, KOMPONEN, DAN PRINSIP PENGENDALIAN INTERNAL
macpa.org
Pengendalian internal terdiri dari
semua hal yang terkait dengan metode atau pengukuran yang diadaptasi oleh suatu
organisasi untuk melindungi asetnya, meningkatkan kredibilitas catatan
akuntansinya, meningkatkan efisiensi operasi perusahaan, dan menjamin pemenuhan
hukum dan aturan.
KOMPONEN
PENGENDALIAN INTERNAL
Sistem pengendalian internal memiliki
lima komponen dasar, yaitu:
1. A
control envimroment (Lingkungan Kontrol)
Lingkungan kontrol
adalah tanggung jawab dari top manajemen untuk memastikan dengan jelas
organisasi yang dipimpin memiliki integritas dan kegiatan yang tidak etis tidak
akan ditoleransi. Komponen ini sering disebut sebagai “tone at the top”
2. Risk
Assessment (Penilaian Resiko)
Peusahaan harus
mengidentifikasi dan menilai berbagai macam faktor yang menciptakan resiko pada
bisnis dan harus menentukan bagaimana cara yang dilakukan untuk mnegatasi
resiko tersebut.
3. Control
Activities (Aktivitas Kontrol)
Untuk mengurangi
peristiwa kecurangan (fraud), pihak manajemen harus membuat/mendesign kebijakan
dan prosedur untuk diterapkan pada resiko tertentu yang dihadapi oleh
perusahaan.
4. Information
dan Communication (Informasi dan Komunikasi)
Sistem pengendalian
kontrol harus mencakup dan mengkomunikasikan semua informasi yang relevan baik
pada bagian atas atau bawah organisasi, dan juga mampu memgkomunikasikan
informasi kepada pihak eskternal yang berkepentingan.
5. Monitoring
(Pengawasan)
Sistem pengendalian
internal harus diawasi secara periodik agar sistem tetap memadai. Defisiensi
yang signifikan perlu untuk dilaporkan pada top manajemen dan/atau dewan
direksi.
PRINSIP KEGIATAN PENGENDALIAN INTERNAL
Kelima komponen pengendalian internal
sangatlah penting untuk diterapkan pada perusahaan. Salah satu yang komponen
yang akan dibahas selanjutnya adalah mengenai komponen ketiga yaitu kegiatan
pengendalian. Kegiatan pengendalian ini bisa dibilang merupakan salah satu
faktor penting untuk bisa mendeteksi atau mencegah sebuah resiko yang dihadapi,
misalnya tindak kecurangan. Setiap perusahaan memiliki kegiatan pengendalian
internal yang berbeda, tergantung pada resiko yang dihadapi, ukuran perusahaan,
dan juga kebijakan manajemen. Adapun kegiatan pengendalian internal yang umum
dilakukan perusahaan adalah sebagai berikut.
1. Penentuan
Tanggung Jawab
Prinsip dasar dari
pengendalian internal adalah dengan memberikan tanggung jawab pada
karyawan/pegawai tertentu. Pengendalian paling efektif terjadi ketika hanya
satu orang yang bertanggung jawab pada tugas yang diberikan. Memberikan
tanggung jawab pada satu orang bisa mengurangi resiko terjadinya kecurangan
Misal, sebuah
supermarket besar kehilangan uang sebesar 300/000 dari mesin kasir. Jika satu
orang yang bertanggung jawab pada mesin kasir tersebut, maka maanger bisa
dengan mudah mengetahui siapa yang harus bertanggung jawab, sedangkan jika ada
dua orang maka akan sulit menentukannnya.
2. Pemisahan
Tugas
Pemisahan tugas
merupaka hal yang sangat penting dalam pengendalian internal. Pembagian tugas
biasanya dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Pemisahan
Tugas untuk Aktivitas yang Berhubungan
Maksudnya aktivitas yang saling berhugungan seharusnya
dikerjakan oleh pegawai yang berbeda. Memberikan wewenang pada orang yang sama
untuk ativitas yang saling berhubungan akan menaikkan tingkat resiko terjadinya
kecurangan.
Misalnya pegawai yang berbeda diperkejakan untuk aktivitas
yang berkaitan dengan kegiatan pembelian. Kegiatan pembelian meliputi pemesanan
barang, persetujuan pesanan, penerimaan barang, otorisasi pembayaran, dan
pembayaran barang atau jasa. Jika hanya satu orang yang bertanggung jawab maka
ada beberapa kemungkinan kecurangan yang terjadi, misalnya
·
Jika pegawai yang
bertanggungjawab pada pembelian diperbolehkan untuk memesan barang tanpa
melalui persetujuan supervisor, maka bisa saja pegawai tersebut kongkalikong dengan supplier.
·
Jika pegawai yang
memesan barang juga berwenang sebagai pembuat kwitansi atau faktur dan juga
sebagai otorisasai pembayaran, maka pegawai tersebut mungkin sekai membuat
persetujuan pembayaran untuk faktur yang fiksi/ dibuat – buat.
b. Pemisahan
Tugas untuk Pencatatan dari Penyimpanan Fisik
Seorang akuntan sudah semestinya tidak mempunyai wewenang
untuk penyimpanan fisik set perusahaan atau mempunyai wewenang untuk
mengaksesnya. Jika seorang pegawai mempunyai wewenang untuk melakukan pencatatan sekaligus
penyimpanan fisik aset, maka kemungkinan pegawai tersebut akan menggunakannya
unuk keperluan pribadi.
3. Prosedur
Dokumen
Dokumen memberikan
perusahan bukti – bukti bagi perusahaan untuk setiap transaksi atau kejadian
yang terjadi. Perusahaan harus mendokumentasikan setiap transaksi (yang
bernilai) ketika transaksi tersebut terjadi. Prosedur pada dokumen yang bisa
digunakan oleh perusahaan adalah pertama perusahaan harus memberikan nomor pada
dokumen dan dokumen harus dibukukan. Pemberian nomor mampu menghindari resiko
suatu transaksi dicatat dua kali atau bahkan tidak dicatat sama sekali. Kedua,
sistem pengendalian perusahaan harus mengharuskan karyawan untuk secara tepat
waktu mengentri data untuk depatemen akuntansi. Pengendalian ini dapat membantu
perusahaan untuk memastikan pencatatan transaksi dari waktu ke waktu.
4. Pengendalian
Fisik
Pengendalian fisik
menjadi salah satu komponen penting dalam kegiatan pengendalian internal.
Pengendalian fisik berhubungan dengan pengamanan aset dan memperkuat tingkat
keakuratan serta reliabilitas dari pencatatan akuntansi. Contoh dari
pengendalian fisik seperti peti besi, kotak penyimpanan untuk uang kas dan
dokumen penting, gembok untuk gudang penyimpanan persediaan, komputer dengan
password atau pendeteksi sidik jari, alarm, monitor, dan juga time clock untuk mencatat waktu kerja
karyawan.
5. Pengendalian
SDM
Pengendalian SDM
meliputi memperketat pengawasan pada karyawan yang bertanggungjawab pada kas.
Pengendalian ini meliputi penggunaan perlindungan asuransi terhadap pencurian
yang dilakukan oleh karyawan. Selian itu pengendalian SDM juga bisa dilakukan
dengan cara merotasi tanggung karyawan dan memberikan karyawan liburan.
Sumber:
Kieso, Donald E. Financial Accounting: IFRS Edition.
http://www.halloriau.com/read-hukrim-7671-2011-03-03-kepala-bri-tapung-ditahan.html
(http://www.halloriau.com/read-hukrim-7671-
2011-03-03-kepala-bri-tapung-ditahan.html)
0 komentar: