FEMINIST, BENTUK EMANSIPASI WANITA?
Belakangan ini kata feminist seringkali diucapkan dan bahkan
banyak yang mengaku dirinya merupakan seorang feminist. Tidak dengan gerakan
nyata, feminist juga banyak menjadi trending topic di media sosial. Nah, lalu
apa sebenarnya feminist itu? Dan apakah kamu sebenarnya seorang feminist tanpa
kamu ketahui? Berikut ini postingan yang mungkin akan ‘mencerahkan’ kamu
mengenai feminist!
Apa itu Feminist?
mercadopopular.org
Huffingtonpost.com melansir
“Feminism is not the
belief that one gender should be raised in power above another. The very
definition of feminism shows a complete opposition to this belief. So when
people comment against feminism, they are supporting sexism. There is no
sitting on the fence. You are either a feminist or sexist. Unfortunately, most
sexists don’t know they are sexist, and compose the majority of the population.
They are unaware that sexism is something that has been forced on to them
through the brainwashed media of a patriarchal society.”
Secara
garis besar Feminist adalah
kepercayaan dimana gender yang satu tidak lebih hebat/tinggi dari gender yang
lainnya. Feminist percaya pada kesetaraan gender baik itu wanita atau pria.
Mungkin jika mndengar kata feminist maka yang muncul pertama kali di pikiran
kita adalah hal – hal yang berhubungan dengan feminisme atau yang keprempuan –
perempuan, atau secara ekstrim bisa diartikan sebagai gerakan yang mempercayai
wanita lebih hebta daripada pria. Akan tetapi, pendapat seperti itu sangatlah
salah, feminist tidak memihak satu gender, feminist percaya pada kesetaraan
gender dan semua gender harus mendapatkan perlakuan yang sama.
Feminist dan Feminism
Istilah
feminist tidak terlepas dengan istilah feminism. Menurut wikipedia, “Feminism is a range of
political movements, ideologies, and social movements that share a common goal:
to define and advance political, economic, personal, and social rights for
women.”
Secara singkat, feminism adalah sebuah
ideologi dimana wanita mempunyai kesetaraaan hak dengan pria dalam segala
bidang seperti pendidikan, sosial, politik, dan juga ekonomi.
Kemunculan
Feminist
hmwinters.files.wordpress.com
Kemunculan feminist tidak terlepas
dengan mulai berkembangnya feminism di beberapa tempat. Feminism muncul akibat
adanya ketidakadilan yang dirasakan kaum wanita di berbagai macam bidang. Kaum
wanita cenderung dianggap sebagai kaum yang lemah dan selalu berada di ‘bawah’
kaum pria. Mungkin saat ini kita tidak begitu merasakan ketidakadilan itu
mengingat Indonesia sudah mengalami emansipasi wanita. Akan tetapi beberapa
puluh tahun lalu (dan mungkin sampai saat ini) kaum wanita masih berjuang untuk
memiliki hak yang sama dengan kaum pria. Jika kamu melihat film Hidden Figure,
kamu bisa melihat bagaiman wanita yang bekerja di NASA tidak bisa mendapatkan
jabatan yang lebih tinggi daripada kaum pria. Banyak sekali negara yang melihat
wanita hanyalah sebuah objek pelampiasan kekerasan atau bahkan juga seksual.
Sebut saja negara seperti India, Pakistan, Albania, Itali, Brazil, dan masih
banyak lagi. Feminism adalah sebuah gerakan yang muncul akibat masalah –
masalah yang dialami kaum wanita tersebut. Meskipun awalnya ditujukan untuk
membela kaum wanita, saat ini mulai bergeser untuk membela semua gender.
Feminist dan
Emansipasi Wanita
esquireuk.cdnds.net
Kalau begitu apakah feminist sama dengan emansipasi wanita?
Jawabannya bisa saja tidak dan bisa saja iya. Jika ditelaah, feminist adalah
gerakan yang tidak memandang satu gender lebih hebat dari gender lainnya,
feminist tidak hanya dianut oleh para wanita tapi juga kaum pria.
Emansipasi wanita seperti yang diketahui adalah sebuah
gerakan atau kepercayaan bahwa kaum wanita bisa sejajar dengan kaum laki –
laki. Emansipasi wanita muncul akibat adanya budaya patriaki yang meninggikan
kaum pria di segala bidang. Di Indonesia, emansipasi wanita digerakkan oleh
tokoh terkenal Ibu Kartini yang menuntut agar para kaum wanita tidak hanya di
rumah mengurus rumah tangga tapi juga layak mendapatkan pendidikan.
Bagaimana Menjadi
Seorang Feminist?
Kembali pada istilah feminist, feminist dikenal dengan
gerakaannya yang bebas dan tidak membandingkan gender yang satu dengan gender
yang lain. Jika pria berhak dalam sebuah hal, maka kaum wanita juga berhak
dalam tersebut. Daripada melihat seseorang dari gendernya, kaum feminist
melihat orang lain sebagai seorang individu yang haus diperlakukan secara adil.
Untuk menjadi seoramg feminist, kamu bisa melakukan tindakan sebagai berikut:
-
Menentang Sexism
bustle.com
Kaum femnisit menentang sexism, yaitu
kecenderungan memihak salah satu gender. Di luar negeri, belakangan ini banyak
bermunculan isu mengenai protes terhadap dress code yang harus dipakai di
sekolah. Dress code di sekolah (yang kebanyakan tidak memakai seragam)
menunjukkan sikap sexism dimana wanita harus memakai baju wanita, dan begitupun
sebaliknya.
-
Menghargai Hak Transgender
Feminist menghargai keberadaan hak – hak
dari seorang transgender yang saat ini masih menjadi banyak perdebatan di
dunia. Feminist memiliki pandangan jika seorang transgender juga memiliki hak yang sama dengan orang yang
normal.
-
Menentang “Rape
Culture”
medium.com
Rape
Culture merupakan budaya pemaksaan seksual yang jika kita lihat masih
banyak terjadi di berbagai belahan dunia, bahkan di Indonesia. Kaum feminist
sangat menentang rape culture sebab
masih banyak orang (terutama kaum pria) yang belum aware terhadapa masalah ini dan masih banyak masyarakat yang
cenderung menutup mata. Jika banyak yang beranggapan wanita yang mendapatkan perlakuan kejahatan seksual karenawanita menggunakan pakaian yang minim, maka kaum femnisit tidak menyetujuinya. Kejahatan seksual timbul karena adanya kesempatan dan budaya yang mendukung hal tersebut, tidak melulu karena pakaian yang dikenakan oleh para wanita. Alasan ini membuat kaum wanita - lah yang berhak disalahkan ketika mengalami kejahatan seksual.
Apakah Kamu Seorang
Feminist?
Jadi, apakah kamu juga seorang feminist? Itu kembali pada
diri masing – masing. Mau menjadi seorang feminist atau bukan, yang terpenting
adalah saling menghargai dan menghormati orang lain dimanapun dan kapanpun. Jika
disimpulkan apakah feminist merupakan bentuk emansipasi perempuan, maka bisa
disimpulkan bahwa feminist juga merupakan bentuk dari emansipasi wanita dimana
ada hak kaum wanita yang ikut dibela dalam gerakan tersebut.
Penulis dan Feminist
Saya sendiri tidak menyebut diri saya seorang feminist sebab
saya memandang pria dan wanita dalam pandangan yang sama dengan cara
sewajarnya. Saya yakin Tuhan sudah menciptakan pria dan wanita dengan cara
terbaik sesuai dengan tugas dan kodratnya. Jika saat ini pekerjaan kaum pria
sudah bisa dikerjakan kaum wanita dan sebaliknya, maka tidak perlu
dipermasalahkan lagi. Wanita dan pria bukanlah musuh atau pesaing, sebab
keberadaan keduanya sejatinya adalah untuk saling mncintai dan melengkapi.
0 komentar: