APAKAH ANDA MENDERITA FOBIA MATEMATIKA?
Matematika.
Bagi sebagian orang, mendengar kata matematika bisa saja merupakan momok atau
bahkan menjadi ketakutan sendiri. Pelajaran matematika, baik itu d tingkat SD,
SMP, SMA dan bahkan di perguruan tinggi seringkali menjadi mata pelajaran yang
dihindari.
Jika
Anda pernah merasa cemas, tidak nyaman, atau ketakutan saat akan menghadapi
pelajaran matematika atau melakukan perhitungan matematika, maka Anda bisa saja
menderita Math Anxiety atau Kecemasan Terhadap Matematika.
Dilansir
situs mentalfloss.com, Math Anxiety merupakan rasa cemas dan juga rasa panik
yang timbul ketika sedang melakukan perhitungan atau melakukan hal yang
berhubungan dengan matematika. Menurut situs tersebut, Math Anxiety ini
diderita oleh hampir 25% mahasiswa di Amerika lho!. Math Anxiey memang tidak
diakui sebagai sebuah gangguan psikologis yang khusus atau berat, serta bisa
menimpa siapa saja tanpa peduli latar belakang ekonomi, gender, atau ras.
Masih
dilansir oleh situs mentalfloss, Profesor John Allen Paulo dari Temple
University menyebutkan jika “Math Anxiety membuat orang sulit mengerti sebuah
perhitungan matematika. Biasanya orang yang menderita Math Anxiety akan merasa
bad mood jika seseorang menyebutkan kata matematika dalam sebuah obrolan”.
Saya dan Matematika
Begitu
melihat judul ini di situs mentalfloss.com, saya langsung tertarik dan saya
pikir saya juga mempunyai math anxiety selama ini. Saya punya sejarah yang
cukup panjang dengan pelajaran matematika, dan hampir sebagian besar merupakan
hal yang tidak begitu manis untuk dikenang. Matematika bukanlah pelajaran yang
saya benci dan bukan juga pelajaran kesukaan saya. Saya punya nilai yang cukup
baik di mata pelajaran matematika dan bahkan saya pernah mewakili SMP saya
untuk mengikuti sebuah perlombaan matematika di tingkat kota. Dan saat SMP itulah
math anxiety saya mulai muncul. Saya tidak begitu mengetahui alasan tepilihnya
saya sebagai wakil sekolah, karena tahu – tahu saya dipanggil ke kantor guru
dan disodori buku – buku untuk persiapan lomba. Berhari – hari saya belajar
(kebanyakan belajar sendiri), saya sama sekali tidak tahu apa yang saya tidak
mengerti dan tidak tahu harus mulai dari mana. Tiba – tiba saja saya panik dan
terasa sekali beban mulai menghampiri pundak saya yang saat itu masih 14 tahun.
Begitu lomba, saya sama sekali tidak tahu apa yang harus kerjakan dan soal –
soal matematika seolah menggunakan kode – kode yang tidak pernah saya pelajari
sebelumnya.
Dan
bisa ditebak, saya tidak memenangkan lomba tersebut. Sejak saat itu saya
menjadi tidak nyaman setiap kali mengikuti pelajaran matematika.
Parahnya
lagi , di tahun berikutnya saya harus mengikuti perlombaan lagi dan tidak
menang lagi.
Pada
titik itu saya benar – benar membenci matematika. Saya pikir inilah sumber math
anxiety saya dimulai.
Belum
selesai dengan matematika, di kelas tiga, saya ditempatkan di kelas matematika
oleh salah seorang guru padahal saya memilih kelas jurusan lain pada formulir.
Meskipun tidak trauma, saya menjadi kurang nyaman saat belajat dan sering
membuat kesalahan kecil saat melakukan perhitungan.
Entah
itu karena memang math anxiety atau saya mencoba mencari alasan, sampai saya
duduk di perguruan tinggi saya tidak begitu menyukai matematika dan setiap kali
saya ingat matematika saya merasa begitu kesal.
Anehnya
saya malah memilih jurusan akuntansi saat SMK dan saat perguruan tinggi. LOL.
Sepertinya
sudah saatnya saya berdamai dengan matematika.
Bagaiamana cara mengatasi Math Anxiety?
buildingimpact.org
Meskipun
bukan merupakan gangguan mental yang serius, tetap saja membuat orang tidak
nyaman. Apalagi jika anak – anak yang menderita math anxiety, bisa – bisa
mereka akan menghindari dan bahkan membenci matematika.
Saat
menajdi tutor, saya menemukan kecenderungan jika hampir 80% murid (SD dan SMP)
yang saya ajar mengalami math anxiety. Uniknya, yang mengalami math anxiety
hanya murid perempuan. Setiap kali belajar matematika, mereka seringkali
terlihat tertekan dan bahkan ada murid saya yang mengalami keringat dingin
setiap pelajaran matematika.
Math
Anxiety datang karena ketidakmampuan saat memecahkan masalah matematika baik
itu dalam pelajaran atau kehidupan sehari – hari. Jadi menurut saya, cara
terbaik mengatasi math anxiety adalah dengan membantu siswa memecahkan masalah
tersebut dengan cara yang menyenangkan.
Pengajar
matematika sekaligus pengaranag buku Common
Core Math for Parents for Dummies, Christopher
Danielson mengatakan jika math anxiety bisa diturunkan dari orang tua yang juga
memiliki ketakutan terhadap matematika
Beberapa
orang tua dari murid saya memang secara khusus menyebutkan jika permintaan
untuk menjadi tutor adalah untuk mengatasi kekurangan anaknya di mata pelajaran
matematika. Banyak beranggapan jika tidak hebat di pelajaran matematika maka
sama saja tidak pintar.
Menurut
saya anggapan seperti ini salah dan bisa saja membuat anak semakin tertekan
saat mempelajari matematika.
Matematika
memang penting, akan tetapi tidak
selamanya anak yang tidak pandai matematika tidak bisa disebut pintar.
Ada
anak yang memang berbakat di mata pelajaran matematika dan ada juga yang tidak.
Untuk
itu, daripada membuat anak semakin panik dengan matematika, lebih baik jika
diganti dengan memberikan dukungan saat mempelajari matematika.
0 komentar: